KAMI KAJA

Berita Utama

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Kamis, 10 April 2025

Operasi Ketupat Singgalang 2025, Dirlantas Polda Sumbar : Operasi Berjalan Lancar

 Operasi Ketupat Singgalang 2025, Dirlantas Polda Sumbar : Operasi Berjalan Lancar



TBNews Sumbar  -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat  (Bidhumas) Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya yang didampingi oleh Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan memimpin Konferensi Pers Operasi Ketupat Singgalang 2025. Konferensi Pers ini mencakup pelaksanaan operasi yang digelar selama 14 hari, dari mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025.


Dalam keterangan yang disampaikan oleh Dirlantas saat digelarnya konferensi Pers pada Kamis (10/4/2025), di Mapolda Sumbar mengatakan bahwa operasi ketupat singgalang 2025 terutama untuk arus lalu lintas berjalan lancar tanpa adanya kendala apapun, baik itu di jalur Sitinjau Lauik, dan begitu juga Padang menuju Bukittinggi. 


Kombes Pol Dwi Nur Setiawan  menyampaikan, pada hari ke 2, 3, dan 4 setelah Hari Raya Idul Fitri, ada perlambatan arus lalu lintas di wilayah Padang menuju Bukittinggi. Hal itu terjadi karena masyarakat yang akan melaksanakan wisata. Selain itu ada juga perlambatan arus lalu lintas di SPBU Sincincin, dikarenakan masyarakat yang akan mengisi BBM antrian kendaraannya hingga ke badan jalan.


Sedangkan untuk kendaraan pemudik yang masuk ke Sumatera Barat sebelum hari Hari Raya Idul Fitri terpantau landai (sepi), tingkat kendaraan tidak terlalu padat seperti sebelum tahun sebelumnya.


"Hal itu dikarenakan adanya kebijakan pemerintah, yaitu Work From Anywhere (WFA) dan Work From Home (WFH). WFA dimulai dari tanggal 21 atau 24 Maret, dimana anak sekolah sudah libur sehingga kegiatan mudik tersebar," kata dia. 


"Pada tanggal 21 Maret sudah mulai ada kegiatan mudik bersama, dimana masyarakat yang pulang kampung menuju ke Sumatera Barat. Proses kendaraan yang keluar masuk ke Sumbar terbagi, tetapi setelah Hari Raya Idul Fitri, terjadi kepadatan arus lalu lintas pada Sabtu, 5 April 2025," imbuhnya. 


Saat Operasi Ketupat Singgalang, juga dilaksanakan kegiatan one way untuk jalur Padang - Bukittinggi pada tanggal 28, 29, dan 30 Maret 2025. Hasilnya, kendaraan terlalu landai, sehingga lancar dan tidak ada kendala apapun.


"Untuk arus balik yang dilaksanakan pada tanggal 4, 5, dan 6 April 2025, memang ada kepadatan pada tanggal 4 dan 5 April 2025," kata Kombes Pol Dwi Nur Setiawan.


Ia menjelaskan, untuk peningkatan arus lalu lintas hanya terjadi di Kota Padang dan Kota Bukittinggi, dimana masyarakat yang sedang berlibur lebaran untuk ke lokasi objek wisata.


Namun, untuk arus lalu lintas terjadi penurunan terhadap kendaraan yang menuju ke Sumatera Barat. Ditlantas Polda Sumbar mencatat kendaraan yang masuk dari Riau melalui Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2024 sebanyak 45 ribu, sedangkan pada 2025 hanya 28.931 kendaraan.


"Kendaraan mudik yang masuk melewati Dharmasraya tahun 2024 sebanyak 28 ribu, dan 2025 sebanyak 10 ribu kendaraan. Untuk kendaraan masuk dari arah Bengkulu atau perbatasan Pesisir Selatan, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 3.719, dan tahun 2025 sebanyak 2.553 kendaraan," jelasnya.


Untuk total kendaraan yang masuk ke Sumbar pada tahun 2024 sebanyak 83 ribu, terjadi penurunan pada 2025 menjadi 47 ribu kendaraan. Jadi, turun sekitar 50 persen, karena adanya pulang basamo.


Selain itu, dikarenakan data tersebut dihitung dari dimulainya kegiatan Operasi Ketupat Singgalang 2025 dilaksanakan, pada 26 Maret 2025. Sedangkan libur sudah dimulai dari tanggal 21 Maret 2025. Oleh karena itu, dari tanggal 21 sampai 25 Maret tidak terdata.


"Hal itu karena terhitung saat Operasi Ketupat tanggal 26 Maret 2025, bisa jadi ada peningkatan dari tanggal 21 sampai 25 Maret 2025. Turunnya mungkin karena mereka sudah melakukan mudik lebih dulu, karena adanya WFA dan WFH," katanya.


Sementara itu, untuk kasus kecelakaan terang Dirlantas, Polda Sumbar mencatat 108 kecelakaan lalu lintas terjadi selama operasi khusus Lebaran 2025 yang dilaksanakan  sejak 26 Maret hingga 8 April 2025.


"Selama operasi berlangsung ada 108 kecelakaan lalu lintas yang terjadi, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu," tutup Dirlantas.(*)

Rabu, 09 April 2025

JABATAN PENGAWAS PERWAKILAN BANYUWANGI YAYASAN HANG TUAH DI SERAHTERIMAKAN

Surabaya, (09/04/25) | Pengawas Perwakilan Banyuwangi Yayasan Hang Tuah kembali bergulir, jabatan tersebut  yang selama ini di emban oleh  Ny. Hanan Hafidz  di serahterimakan  kepada Ny. Dilla Puji Santoso, sertijab berlangsung di Mako Lantamal V Surabaya Rabu,(09/04/25)  di hadiri oleh Pengawas Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuan Ny.  Febri Arya Delano dan  Ketua Pengurus  Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel (Purn)  R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP.

Rangkaian serah terima jabatan Pengawas Perwakilan Banyuwangi Yayasan Hang Tuah  berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pembina Yayasan Hang Tuah Ny. Fera Muhammad Ali , No. Kep/19/III/2025 tertanggal 21 Maret 2025.

Pengawas Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah  Ny. Febri Arya Delano,  dalam sambutannya menyampaikan bahwa,  serah terima jabatan  Pengawas  Perwakilan Banyuwangi Yayasan Hang Tuah  merupakan bagian penting dari kesinambungan dinamika organisasi dan pembinaan personel, bersamanya akan tercipta peningkatan pembinaan di lingkungan Yayasan Hang Tuah dengan inovasi dan ide baru yang segar, sehingga diharapkan kinerja organisasi lebih baik dari waktu ke waktu.

Sebagai penutup dalam sambutannya  Pengawas Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Ny. Febri Arya Delano,  “Saya ucapkan selamat  kepada Ny . Dilla Puji Santoso  atas amanah jabatan yang baru, Insya Allah dengan pengalamannya  dalam berorganisasi selama ini, akan mampu untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh Pimpinan sebagai   Pengawas Perwakilan Banyuwangi Yayasan Hang Tuah.

Pada sesi akhir rangkaian serah terima jabatan Pengawas Perwakilan Banyuwangi Yayasan Hang Tuah, Pengawas Cabang Surabaya Ny. Febri Arya Delano dan 

Ketua Pengurus  Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel (Purn)  R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP menyerahkan cinderamata kepada Ny.  Hanan Hafidz serta diteruskan dengan pemberian ucapan selamat.

Hadir dalam kesempatan tersebut :  Sekertaris Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah,  Niken Dyah Puspitorini , S.Pd,  Bendahara Ninik Indra Sunaring Venyanti,  Kabiddik Dra. Ramayanti, Kabidbang  Kolonel (Purn) Abdul Rahman, S.T., M.T,  Wakil ketua Korcab V DJA II Ny. Yanti Jani Sujani,  Kasi Budaya Ny.  Made Gede Budiarta, Ur. Budaya Ny.  Ani Totok,  Kasi Organisasi Ny.  Vega Martin,  Kaset Ny.  Lisa Insaf Setyabudhi, Pabinhar Kpt Laut (E) Suhariyana serta Jalasenastri Cabang 5,6 dan 13  Korcab V DJA II.

(yht/dar)

Basril Basyar Geram: Open House Gubernur Sumbar Diduga Diskriminatif Terhadap Jurnalis



PADANG – 9 APRIL 2025 - Idul Fitri 1446 H, yang seharusnya menjadi lembaran baru penuh ampunan dan kehangatan silaturahmi, diwarnai sebuah kisah yang menyayat hati di Kota Padang. Di hari yang fitri, ketika pintu-pintu rumah lazimnya terbuka lebar menyambut kedatangan sanak saudara dan handai taulan, gerbang Rumah Dinas Gubernur Sumatera Barat justru menjadi saksi kekecewaan mendalam.


Selasa pagi, 1 April 2025, mentari Lebaran yang bersinar cerah seolah meredup di balik tembok kekecewaan para jurnalis dan warga Kota Padang. Niat tulus mereka untuk bertatap muka, bersalaman, dan menjalin keakraban dengan pemimpin mereka, Gubernur H. Mahyeldi Ansharullah, kandas di hadapan barikade petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kisah pilu ini diungkapkan dengan nada getir oleh Fal Sanar, seorang jurnalis yang sehari-hari bertugas di ibu kota provinsi ini.


Harapan untuk mengabadikan momen kebersamaan dan membangun kedekatan antara pemimpin dan rakyat, sirna begitu saja di depan penghalang yang tak terduga. Alasan "pembatasan tamu atas instruksi atasan" bagai petir di siang bolong, terasa begitu sumbang di telinga mereka yang datang dengan hati bersih dan niat baik. Ironi semakin mencubit kalbu ketika sebagian rekan sejawat jurnalis lainnya, diduga karena memiliki akses khusus, tampak leluasa melenggang masuk, meninggalkan tanya besar tentang keadilan di hari yang suci ini.


"Sungguh menyakitkan," ujar Fal Sanar dengan nada lirih, diamini oleh Dodi Indra, rekan jurnalis lainnya yang turut menyaksikan langsung kejadian tersebut. Dodi bahkan melihat seorang ibu yang menggendong bayi mungil berusia dua minggu, dengan polosnya datang untuk bersilaturahmi, harus menerima penolakan dengan alasan yang sama: pembatasan. Pemandangan ini tentu saja menambah pilu suasana Lebaran yang seharusnya penuh suka cita.


Dengan suara bergetar menahan tangis dan harga diri, ibu itu berseru lirih, "Saya datang ke istana karena tiap tahun biasanya ada open house "rumah terbuka" untuk masyarakat umum. Saya bukan pengemis dan bukan minta-minta, Pak. Saya hanya ingin bertemu dengan Pak Gubernur." Kata-katanya menggantung di udara, saksi atas pintu yang tetap tertutup rapat baginya, ungkap Dodi. 


Di tengah riak kekecewaan yang mulai menyebar di kalangan awak media dan masyarakat, suara lantang namun penuh keprihatinan datang dari tokoh pers senior Sumatera Barat, Dr. Ir. H. Basril Basyar, MM. Sosok yang dikenal dengan dedikasinya terhadap dunia jurnalistik dan merupakan penerima penghargaan Pers Card Number One serta Ketua Dewan Pembina Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) ini, tak mampu menyembunyikan kegeramannya atas insiden yang mencoreng citra keterbukaan.


"Sungguh keterlaluan!" tegas Basril Basyar dengan nada suara bergetar menahan kekecewaan. "Memberikan instruksi kepada bawahan untuk melakukan pelarangan terhadap jurnalis maupun masyarakat yang hendak berkunjung dan bersilaturahmi dengan Gubernur di hari Fitri ini adalah tindakan yang sangat melukai."


Bagi Basril Basyar, insiden ini bukan sekadar persoalan diperbolehkan atau tidak diperbolehkan masuk ke rumah dinas. Lebih dari itu, kejadian ini adalah cerminan yang menyedihkan tentang bagaimana posisi pers dan masyarakat dipandang oleh seorang pemimpin. "Tindakan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Gubernur Sumbar tidak menganggap jurnalis sebagai mitra strategis yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik," ungkapnya dengan nada prihatin yang mendalam.


Ia sangat menyayangkan momentum Idul Fitri yang seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempererat hubungan yang harmonis antara pemerintah dan pers, justru ternodai oleh kebijakan yang menciptakan sekat dan jarak. "Di hari yang fitri ini, alih-alih mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin, justru tercipta jurang pemisah yang seharusnya tidak perlu ada," imbuhnya dengan nada kecewa.


Lebih jauh, Basril Basyar mengingatkan kembali betapa fundamentalnya peran media dan jurnalis dalam sebuah negara hukum dan demokratis. Mereka adalah pilar penting yang berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat dan pengawas jalannya pemerintahan. Mereka bukanlah tamu tak diundang yang kehadirannya bisa dibatasi sesuka hati, terlebih dalam acara yang bersifat publik seperti open house seorang kepala daerah.


Kontras yang begitu mencolok terlihat pada open house yang diselenggarakan oleh Ketua DPRD Sumbar, H. Muhidi. Di sana, pintu rumah terbuka lebar-lebar, menyambut setiap tamu yang datang dengan senyum hangat dan keramahan yang tulus. Kehangatan dan keterbukaan yang terasa nyata di sana semakin mempertajam luka kekecewaan yang dirasakan oleh para jurnalis dan warga di Rumah Dinas Gubernur.


Pernyataan yang berbeda disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sumbar, Mursalim, yang membantah adanya pembatasan tamu. Namun, bagi Basril Basyar dan mereka yang merasakan langsung penghadangan di gerbang rumah dinas, sanggahan tersebut terasa sulit diterima dan justru semakin mengaburkan esensi permasalahan yang sebenarnya: hilangnya esensi keterbukaan dan kemitraan yang seharusnya dijunjung tinggi.


Karena itu, Basril Basyar tak hanya berhenti pada kecaman yang terasa pedih. Ia menaruh harapan besar agar insiden yang melukai hati ini tidak dianggap sebagai angin lalu dan segera mendapatkan perhatian yang serius. "Saya sangat berharap agar pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penghalangan jurnalis dan masyarakat di acara open house Gubernur dapat ditindaklanjuti secara maksimal," ujarnya dengan nada penuh harap.


Lebih dari sekadar mencari siapa yang bersalah, kejadian ini adalah seruan mendalam agar kehormatan profesi jurnalis dijaga dengan baik dan fungsi media sebagai mitra strategis pemerintah benar-benar dihayati dan diamalkan dalam tindakan nyata, bukan hanya sekadar retorika belaka. "Peristiwa penghalangan seperti ini tidak boleh terulang kembali, baik terhadap jurnalis maupun oleh siapa pun, karena ini adalah hak masyarakat untuk bersilaturahmi dengan pemimpinnya," pungkas Basril Basyar, menyampaikan sebuah harapan tulus agar pintu silaturahmi, terutama di hari suci Lebaran, tidak lagi tertutup oleh kebijakan yang melukai hati dan rasa keadilan. **

Basril Basyar Geram: Open House Gubernur Sumbar Diduga Diskriminatif Terhadap Jurnalis



PADANG – 9 APRIL 2025 - Idul Fitri 1446 H, yang seharusnya menjadi lembaran baru penuh ampunan dan kehangatan silaturahmi, diwarnai sebuah kisah yang menyayat hati di Kota Padang. Di hari yang fitri, ketika pintu-pintu rumah lazimnya terbuka lebar menyambut kedatangan sanak saudara dan handai taulan, gerbang Rumah Dinas Gubernur Sumatera Barat justru menjadi saksi kekecewaan mendalam.


Selasa pagi, 1 April 2025, mentari Lebaran yang bersinar cerah seolah meredup di balik tembok kekecewaan para jurnalis dan warga Kota Padang. Niat tulus mereka untuk bertatap muka, bersalaman, dan menjalin keakraban dengan pemimpin mereka, Gubernur H. Mahyeldi Ansharullah, kandas di hadapan barikade petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kisah pilu ini diungkapkan dengan nada getir oleh Fal Sanar, seorang jurnalis yang sehari-hari bertugas di ibu kota provinsi ini.


Harapan untuk mengabadikan momen kebersamaan dan membangun kedekatan antara pemimpin dan rakyat, sirna begitu saja di depan penghalang yang tak terduga. Alasan "pembatasan tamu atas instruksi atasan" bagai petir di siang bolong, terasa begitu sumbang di telinga mereka yang datang dengan hati bersih dan niat baik. Ironi semakin mencubit kalbu ketika sebagian rekan sejawat jurnalis lainnya, diduga karena memiliki akses khusus, tampak leluasa melenggang masuk, meninggalkan tanya besar tentang keadilan di hari yang suci ini.


"Sungguh menyakitkan," ujar Fal Sanar dengan nada lirih, diamini oleh Dodi Indra, rekan jurnalis lainnya yang turut menyaksikan langsung kejadian tersebut. Dodi bahkan melihat seorang ibu yang menggendong bayi mungil berusia dua minggu, dengan polosnya datang untuk bersilaturahmi, harus menerima penolakan dengan alasan yang sama: pembatasan. Pemandangan ini tentu saja menambah pilu suasana Lebaran yang seharusnya penuh suka cita.


Dengan suara bergetar menahan tangis dan harga diri, ibu itu berseru lirih, "Saya datang ke istana karena tiap tahun biasanya ada open house "rumah terbuka" untuk masyarakat umum. Saya bukan pengemis dan bukan minta-minta, Pak. Saya hanya ingin bertemu dengan Pak Gubernur." Kata-katanya menggantung di udara, saksi atas pintu yang tetap tertutup rapat baginya, ungkap Dodi. 


Di tengah riak kekecewaan yang mulai menyebar di kalangan awak media dan masyarakat, suara lantang namun penuh keprihatinan datang dari tokoh pers senior Sumatera Barat, Dr. Ir. H. Basril Basyar, MM. Sosok yang dikenal dengan dedikasinya terhadap dunia jurnalistik dan merupakan penerima penghargaan Pers Card Number One serta Ketua Dewan Pembina Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) ini, tak mampu menyembunyikan kegeramannya atas insiden yang mencoreng citra keterbukaan.


"Sungguh keterlaluan!" tegas Basril Basyar dengan nada suara bergetar menahan kekecewaan. "Memberikan instruksi kepada bawahan untuk melakukan pelarangan terhadap jurnalis maupun masyarakat yang hendak berkunjung dan bersilaturahmi dengan Gubernur di hari Fitri ini adalah tindakan yang sangat melukai."


Bagi Basril Basyar, insiden ini bukan sekadar persoalan diperbolehkan atau tidak diperbolehkan masuk ke rumah dinas. Lebih dari itu, kejadian ini adalah cerminan yang menyedihkan tentang bagaimana posisi pers dan masyarakat dipandang oleh seorang pemimpin. "Tindakan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Gubernur Sumbar tidak menganggap jurnalis sebagai mitra strategis yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik," ungkapnya dengan nada prihatin yang mendalam.


Ia sangat menyayangkan momentum Idul Fitri yang seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempererat hubungan yang harmonis antara pemerintah dan pers, justru ternodai oleh kebijakan yang menciptakan sekat dan jarak. "Di hari yang fitri ini, alih-alih mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin, justru tercipta jurang pemisah yang seharusnya tidak perlu ada," imbuhnya dengan nada kecewa.


Lebih jauh, Basril Basyar mengingatkan kembali betapa fundamentalnya peran media dan jurnalis dalam sebuah negara hukum dan demokratis. Mereka adalah pilar penting yang berfungsi sebagai penyambung lidah masyarakat dan pengawas jalannya pemerintahan. Mereka bukanlah tamu tak diundang yang kehadirannya bisa dibatasi sesuka hati, terlebih dalam acara yang bersifat publik seperti open house seorang kepala daerah.


Kontras yang begitu mencolok terlihat pada open house yang diselenggarakan oleh Ketua DPRD Sumbar, H. Muhidi. Di sana, pintu rumah terbuka lebar-lebar, menyambut setiap tamu yang datang dengan senyum hangat dan keramahan yang tulus. Kehangatan dan keterbukaan yang terasa nyata di sana semakin mempertajam luka kekecewaan yang dirasakan oleh para jurnalis dan warga di Rumah Dinas Gubernur.


Pernyataan yang berbeda disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sumbar, Mursalim, yang membantah adanya pembatasan tamu. Namun, bagi Basril Basyar dan mereka yang merasakan langsung penghadangan di gerbang rumah dinas, sanggahan tersebut terasa sulit diterima dan justru semakin mengaburkan esensi permasalahan yang sebenarnya: hilangnya esensi keterbukaan dan kemitraan yang seharusnya dijunjung tinggi.


Karena itu, Basril Basyar tak hanya berhenti pada kecaman yang terasa pedih. Ia menaruh harapan besar agar insiden yang melukai hati ini tidak dianggap sebagai angin lalu dan segera mendapatkan perhatian yang serius. "Saya sangat berharap agar pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penghalangan jurnalis dan masyarakat di acara open house Gubernur dapat ditindaklanjuti secara maksimal," ujarnya dengan nada penuh harap.


Lebih dari sekadar mencari siapa yang bersalah, kejadian ini adalah seruan mendalam agar kehormatan profesi jurnalis dijaga dengan baik dan fungsi media sebagai mitra strategis pemerintah benar-benar dihayati dan diamalkan dalam tindakan nyata, bukan hanya sekadar retorika belaka. "Peristiwa penghalangan seperti ini tidak boleh terulang kembali, baik terhadap jurnalis maupun oleh siapa pun, karena ini adalah hak masyarakat untuk bersilaturahmi dengan pemimpinnya," pungkas Basril Basyar, menyampaikan sebuah harapan tulus agar pintu silaturahmi, terutama di hari suci Lebaran, tidak lagi tertutup oleh kebijakan yang melukai hati dan rasa keadilan. **

Selasa, 08 April 2025

SMK KAL-1 SURABAYA GELAR SILATURAHMI, HALAL BI HALAL BAGI GURU dan KARYAWAN

Surabaya, (08/04/25) | Guna mempererat silaturahmi dan saling support, Sekolah Menengah Kejuruan Khusus Angkatan Laut (SMK KAL-1)  Surabaya  menggelar silaturahmi dan halal bihalal yang berlangsung di halaman sekolah Selasa  (08/04/25) di hadiri oleh seluruh guru, karyawan beserta keluarga.

“Dengan pertemuan halal bihalal ini dapat mempererat silaturahmi antar  guru, karyawan beserta anggota keluarga,  saling mengenal, saling mendukung, saling membantu dalam suka maupun duka,” jelas Kasatdik SMK KAL-1 Surabaya Munawar, S.Pd., M.Pd. Disamping itu halal bihalal dan silaturahmi ini sebagai ajang membuka diri, saling maaf memaafkan setelah sekian lama bekerja dalam wadah SMK KAL-1, pasti banyak tingkah laku perbuatan yang mungking bersinggungan.

Silaturahmi dan Halal bihalal juga dihadiri  oleh  para Wakil Kepala Sekolah, Kaprodi, Kabeng, Wali kelas serta seluruh guru mapel,  Komite Sekolah  Drs. R. Erwin . A , M.Kes, para mantan guru dan Karyawan beserta keluarganya.

Sementara itu keluarga  turut hadir ( suami, istri dan anak) yang menyambut bahagia kegiatan silaturahmi dan halal bihalal ini,  "Semoga ke depan keluarga SMK KAL-1 semakin solit dan  pertemuan ini dapat mengikat silaturahmi yang lebih erat dan lebih meriah lagi di tahun-tahun yang akan datang,” ujarnya.

Kasatdik berharap  bahwa  Silaturahmi dan Halal bihalal  kiranya  dapat menjalin komunikasi, mengedukasi dan membawa kebaikan yang lebih lagi khususnya dalam rangka kebersamaan  menyongsong  Sistim Penerimaan Murid Baru (SPMB) TP.2025/2026.

Penceramah Ali Fauzi Sahib, S.Ag.,MSi  yang pernah menjadi guru mapel PAI beberapa tahun silam,  hadir kembali dengan misi tauziahnya tertuju kepada keluarga besar SMK KAL-1 pada Silaturahmi dan Halal Bihalal  " Kepada seluruh guru dan karyawan diharapkan agar iklhas bekerja mencari ridho Allah SWT, saling menghargai satu dengan yang lain serta tidak membuat kelompok-kelompok sehingga terkesan tidak ada kebersamaan" ungkapnya(yht/dar).

Kamis, 27 Maret 2025

Pengawas Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Serahkan Bingkisan Hari Raya di Tiga Satdik TK

Surabaya, (27/03/25) | Pengawas Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah  Ny.  Febri Arya Delano di dampingi  Ketua Pengurus  Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel (Purn)  R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP,  Sekertaris Niken Dyah Puspitorini , S.Pd,   Kabiddik Dra. Ramayanti menjelang Hari Raya Iedul Fitri  1446 H bertepatan Rabu,( 26/03/25) mengunjungi tiga  Satuan Pendidikan tingkat TK di wilayah Surabaya- Sidoarjo sekaligus menyerahkan bingkisan  Hari Raya Idul Fitri .

Tiga Satdik tersebut  TK Hang Tuah 2 Jalan  Ikan Sepat, Surabaya,  TK Hang Tuah  5   Sawotratap yang berlokasi di SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo  dan  TK Hang Tuah 8  Karangpilang Surabaya.

Pada kesempatan tersebut, Pengawas Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah  Ny.  Febri Arya Delano menyampaikan bahwa pemberian bingkisan lebaran ini berupa paket sembako dan makanan siap saji untuk berbuka puasa.

Pemberian bingkisan ini  merupakan bentuk apresiasi pimpinan kepada para guru dan karyawan di tiga  TK Cabang Surabaya  Yayasan Hang Tuah yang selama ini telah menjalankan tugasnya dengan baik. Semoga bingkisan ini  dapat membantu meringankan kebutuhan guru dan karyawan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Kasatdik TK Hang Tuah 8, Umi Mukhoroyah, S.Pd, Kasatdik TK Hang Tuah 2, Marwati Ismundari, S.Pd dan Kasatdik TK Hang Tuah 5, Erna Maydiawati, S.Pd mengucapkan banyak terima kasih kepada  Ny.  Febri Arya Delano selaku  Pengawas  Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah atas perhatian dan kepeduliannya,  semoga  menjadi ladang amal bagi Pengawas beserta jajarannya.

Turut dalam  rombongan Pengawas Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah  Ny.  Febri Arya Delano  :  Wakil Ketua Korcab V DJA II Ny.  Yanti Jani Sujani,  Kasi Budaya Ny.  Made Gede Budiarta,  Ur. Budaya Ny.  Ani Totok,  Kasi  Organisasi Ny .Vega Martin,  Kaset  Ny . Lisa Insaf Setyabudhi dan  Ur. TU Ny.  Dewi Dany.

(yht/dar)

Rabu, 26 Maret 2025

Pangkoarmada III Bagikan Paket Lebaran untuk Prajurit dan ASN, Wujud Kepedulian di Penghujung Ramadan

TNI AL – Koarmada III | Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Panglima Komando Armada III (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Hersan, S.H., M.Si., menunjukkan kepeduliannya dengan membagikan paket lebaran berupa sembilan bahan pokok (sembako) kepada seluruh prajurit dan ASN Koarmada III. Kegiatan yang berlangsung di Lobi Markas Komando Armada III (Mako Armada III) pada Rabu (26/3/2025) ini bertujuan membantu meringankan beban prajurit, ASN, dan keluarga mereka dalam menyambut lebaran.

Seperti yang sudah menjadi tren tahunan, harga kebutuhan pokok selalu melonjak menjelang Idul Fitri akibat meningkatnya permintaan. Memahami kondisi ini, Koarmada III menginisiasi program pemberian paket lebaran agar prajurit tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar keluarga mereka tanpa terbebani lonjakan harga pasar.

Dalam sambutannya, Pangkoarmada III menegaskan bahwa yang terpenting bukanlah nilai materi dari bantuan ini, melainkan perhatian dan ketulusan pimpinan dalam mendukung kesejahteraan prajurit dan ASN.

“Jangan melihat dari nilai materi yang diberikan, tetapi lihatlah perhatian dan niat tulus dari pimpinan dalam membantu Prajurit, ASN, serta keluarga besar TNI AL agar dapat menyambut lebaran dengan penuh kebahagiaan,” ujar Pangkoarmada III.

Sebagai bentuk apresiasi, Pangkoarmada III juga mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara dan Bank  BNI cabang Sorong atas dukungan dan kontribusinya dalam kelancaran acara ini. “Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar, tertib, dan membawa manfaat besar bagi kita semua,” tandasnya.

Setelah pembagian paket lebaran, acara dilanjutkan dengan video conference bersama Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., beserta pejabat utama Mabes TNI AL dan jajaran TNI AL lainnya di seluruh Indonesia dalam rangka pembagian Paket Lebaran kepada seluruh Prajurit TNI AL secara serentak.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kas Koarmada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto, S.T., M.Si., Kapoksahli Koarmada III Laksamana Pertama TNI Heriyanto, S.T., M.M., para asisten Pangkoarmada III, para komandan satuan, kepala satuan kerja, serta perwakilan prajurit dan ASN Koarmada III.

Dengan adanya program ini, diharapkan semangat kebersamaan dan kepedulian antar prajurit semakin erat, sehingga mereka dapat menjalankan tugas dengan lebih baik serta merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.

(Dispenkoarmada3-01)

Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi